Pendaftar PSDKU UNP di Sawahlunto Antusias

Rapat lanjutan penerimaan mahasiswa baru PSDKU UNP berlangsung di aula Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto dengan menghadirkan lima kepala Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK se-Sumbar, Rabu (20/7).

Agenda penting tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota, Zohirin Sayuti, serta segenap pimpinan OPD terkait lingkup Pemko Sawahlunto. Zohirin Sayuti mengungkapkan anggaran sebesar Rp 30 milliar akan dikucurkan oleh UNP untuk membangun PSDKU UNP di Kota Sawahlunto tahun 2023.

Maka momentum ini akan menjadi program strategis yang cukup menjanjikan bagi daerah.  “Anggaran Rp 30 miliar akan diplot oleh UNP tahun depan. Ini bukan jumlah yang sedikit, maka harus digarap sebagaimana mestinya,” ujarnya.

Hal itu merupakan wujud komitmen dan keseriusan dari UNP agar Kota Sawahlunnto turut menjadi basis pendidikan baru di Sumatera Barat. Maka segenap stakeholders harus turut mendukung secara maksimal atas opersional perguruan tinggi (PT) reprentatif ini.

Terkait diundangnya 5 MKKS SMA/SMK, wakil wali kota menyampaikan peran MKKS sangatlah penting, terutama meberikan informasi, pemahaman, kepada peserta didik terkait keberadaan dan beroperasinya PSDKU UNP di Kota Sawahlunto yang berjuluk kota Wisata Tambang Berbudaya.

Zohirin menjelaskan, jumlah pendaftar sementara pada  4 prodi yang tersedia (yakni prodi tambang) telah mencapai 109 pendaftar. Perinciannya, Jurusan Otomotif sebanyak 24 pendaftar, PGSD 34 pendaftar, dan PGPAUD 55  pendaftar.

Sejauh ini proses pendaftaran masih terus berjalan, hingga dipastikan jumlah pelamar akan terus bertambah. Seiring itu sangat diharapkan kerjasama dari segenap Ketua MKKS agar ikut proaktif mempromosikan  PSDKU UNP Sawahlunto bagi para siswa lulusannya.

Sementara itu, Kasi SMK Cabdin Wilayah 5 Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, TriWiyono, menjelaskan dunia pendidikan saat ini berbeda dibandingkan tahun 80-an.  Sehingga generasi muda saat memiliki kesempatan lebih luas untuk melanjutkan proses pendidikan.

Didukung tersedianya berbagai fasilitas informasi, komunikasi, yang dapat dijangkau, diakses dari mana saja, dan kapan saja.  Seperti beroperasinya Kampus PSDKU UNP di Kota Sawahlunto, otomatis para putra-putri dalam daerah hingga daerah interline bisa berkuliah lebih dekat.

“Kalau dulu Kuliah jauh ke Padang, biaya yang dibutuhkan juga tidak sedikit. Kini sudah berdiri perguruan tinggi representatif dalam wilayah/daerah, seperti salah-satunya kampus PSDKU UNP Sawahlunto,” tegasnya.

Tri Wiyono juga mengapresiasi atas ikut gencarnya Pemerintah Kota Sawahlunto memberikan sosialisasi keberbagai lini terkait beroperaainya Kampus PSDKU UNP di Sawahlunto. Diharapkan ke depannya pembangunan sumber daya manusia menjadi lebih maju dan berkembang. (atn)